Selasa, 18 Desember 2012

Selamatkan bumi kita dengan teknologi ramah lingkungan



Kemajuan teknologi menjadikan kehidupan lebih mudah dan menyenangkan, tapi dampak negatif kemajuan itu juga tidaklah sedikit. Misalnya polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan pemborosan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Perubahan dan pemanasan iklim global yang saat ini sedang berlangsung adalah nyata dan ditunjukkan oleh peningkatan suhu rata–rata udara dan laut dan peningkatan rata–rata permukaan laut di seluruh dunia.
 
Seminar Teknology Days dengan tema : “With Technology Save Our Earth With Our Hand”, 9 Juni 2012, dibuka oleh Pembantu Rektor III Universitas Ahmad Dahlan, Muchlas, serta didampingi oleh Dekan Fakultas Teknik Industri, Abdul Fadlil, menyampaikan pesan agar mahasiswa Fakultas Teknik Industri menciptakan green technology sehingga kampus Universitas Ahmad Dahlan sebagai “Kampus pencipta hasil karya ilmu dan teknologi”
 
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa telah terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan cakupan yang sangat luas, baik yang disebabkan oleh limbah rumah tangga, limbah industri, sampai dengan gas buang dari alat transportasi yang kita pergunakan sehari–hari.
 
Dalam upaya menciptakan terobosan baru yaitu teknologi yang tidak merusak alam dalam proses menciptakan energi, yang merupakan integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber daya alam yang tidak pernah habis, yang disebut dengan Green Technology (teknologi hijau).
 
Green technology mengharuskan setiap teknologi atau perangkat apapun dapat lebih bersahabat dengan manusia, dengan ketentuan dapat didaur ulang, tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup, terlebih lagi dapat menghemat energi.
 
Energi terbarukan (reneweble energy) menjadi pemikiran penting bagi solusi pemenuhan dua kebutuhan utama energi dalam kehidupan manusia, yaitu listrik dan bahan bakar. Energi yang berasal dari alam seperti cahaya matahari, angin, tenaga air, tenaga gelombang dan geothermal, dapat diperbarui secara alamiah. Alam menyediakan berbagai sumber energi ini dalam jumlah yang sangat besar karena hampir selalu ada dan siap diolah menjadi sumber energi.
 
Kementerian Riset dan Teknologi beserta Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) seperti BPPT, LIPI, LAPAN dan BATAN telah mengimplementasikan hasil-hasil penelitian teknologi ramah lingkungan seperti Solar cell dari cahaya matahari, wind power atau tenaga angin menggunakan kincir, hydropower atau tenaga air yang juga menggunakan kincir, energi arus laut, dan energi panas bumi (geothermal), dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Energi mikrodiro di Cidaun Cianjur Jawa Barat, Biogas oleh LIPI serta mobil listrik(Marlip).
 
Disamping itu Kementerian Riset dan Teknologi juga tengah mengembangkan pemanfaatan energi listrik hibrid dari hasil potensi energi angin dan energi panas matahari di pantai Pandansimo, Bantul, Yogyakarta.
 
Terdapat 35 unit turbin angin yang sudah dipasang dengan tinggi rata–rata 18 meter, terdiri dari 26 turbin angin dengan kapasitas 1 kW, 6 turbin angin 2,5 kW, 2 turbin angin 10 kW, dan satu turbin angin 50 kW. Ditambah 175 unit sel surya dengan kapasitas 17,5 kWp. Paparan diatas tersebut dijelaskan Asep Supanda sebagai Kepala Bidang Petarencana Kebijakan Riptek Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek Dalam Seminar “Technology days dengan tema “ With technology save our earth with our hand”  yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan Jogyakarta, (ad-1/dep-4/humasristek/humaspuspiptek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar